Jumat, 22 Oktober 2010

Machu Picchu

Machu Picchu

Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m diatas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.


Tertimbun selama beratus-ratus tahun oleh tumbuh-tumbuhan di sekitarnya. Pada awalnya merupakan satu dari sedikit tempat yang ditinggalkan oleh para penakluk Spanyol dalam sebuah ekpedisi untuk pencarian emas yang lebih banyak.
Dan akhirnya ditemukan lagi secara tidak sengaja oleh seorang Profesor Muda Yale, Hiram Bingham, pada tahun 1911. Sebuah penemuan yang membawa kita semua seperti kembali pada kehidupan masa lampau dan secara gamblang menunjukkan tentang betapa majunya pengetahuan akan tekhnik konstruksi bangunan perdaban masa lalu.
Machu Picchu juga merupakan satu dari sekian bangunan paling bersejarah di dunia yang bahkan oleh salah satu media Amerika Serikat, menyatakan bangunan ini merupakan bangunan yang paling penting dan yang paling terpelihara di dunia.
Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu.
Bangunan batu ini menunjukkan secara mengejutkan tentang kualitas peradaban masa lampau dalam berkarya. Di banyak tempat terdapat dinding di tingkat yang lebih rendah dengan struktur yang sangat menakjubkan. Kemudian semakin ke atas mutunya mengalami pengurangan.
Lapisan yang lebih rendah selalu lebih baik kualitasnya jika dibandingkan dengan di atasnya. Selalu terdapat struktur yang mungkin bisa memberikan ilham untuk tekhnik bangunan masa kini. Dalam beberapa kasus, seperti di Kuil Tiga Jendela, dinding ini berdiri di antara struktur yang paling diilhami yang pernah diciptakan oleh manusia.

Machu Picchu berlokasi di Gunung Andes di atas lembah Urubamba, Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco, dan berada sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Dan Bingham sendiri benar-benar tidak menyangka akan penemuannya ini, yang pada saat sekarang sudah mampu menyedot ribuan wisatawan setiap harinya.
Awalnya Bingham hanyalah berniat menjelajahi vegetasi liar di Gunung Andes sebagai sebuah ekspedisi ilmiahnya. Mungkin bagi dirinya pengalaman ini sangatlah luar biasa. Menjelajah di suatu tempat yang sangat asing bagi dirinya, melewati pepohonan yang tinggi menjulang, dan ketika menerobos suatu semak belukar yang sangat lebat dengan bantuan kedua tangannya, samar-samar dari kejauhan tampak bangunan kuno menakjubkan yang terkubur oleh tingginya ilalang yang terlihat olehnya.
Dia bersama seorang pemandunya, seakan-akan menganggap apa yang telah disaksikan oleh mereka hanya merupakan suatu fatamorgana belaka. Bingham sendiri pernah berkata, “Bisa menemukan Machu Picchu sama halnya dengan menemukan sebuah peradaban baru di muka bumi”.

Bingham meyakini, bahwa tempat ini mempunyai arti yang sangat besar akan kelahiran suatu perdaban paling legendaris di dunia, Inca Empire. Suatu peradaban besar asli dari Benua Amerika yang telah menghilang.
Setidaknya terdapat ribuan artifak yang sangat tinggi nilainya yang dapat ditemukan di Machu Picchu. Kini sebagian besar artifak tersebut sedang menjadi bahan penelitian guna menggali lebih dalam lagi sejarah dari peradaban suku Inca.

Banyak teori yang telah berkembang, menyangkut pemikiran dan penjelasan yang masuk akal dalam prosesnya. Machu Picchu diperkirakan termasuk ke dalam generasi Inca ke-9 yang berkuasa pada pertengahan abad ke-15. Yang memaparkan secara lugas tentang sebagian besar prestasi yang menyangkut peradaban Inca kala itu.
Von Eric Daniken, dalam bukunya “Chariots of the Gods” berteori bahwa bangunan ini dibangun oleh Alien yang datang ke bumi zaman dulu kala, sembari membawa semacam peradaban primitif.

Kurt Vonnegut dalam novelnya “Slapstick” berkata, “…there must have been days of light gravity in old times, when people could play tiddley winks with huge chunks of stone”.
Dan Pedro de Cieza de Leon menulis dari suatu legenda tua Inca tentang the creator-god, Viracocha. Saat menunjukkan kuasa-Nya, Ia membuat api yang sangat besar, kemudian memadamkannya. Sebagai hasil pembakaran, maka batu itu menjadi sangat ringan yang walaupun sangat besar bisa diambil seolah-olah terbuat dari gabus.

Spekulasi yang beredar yang mencoba menjelaskan apa saja yang berhubungan dengan megahnya bangunan ini cenderung terdengar aneh. Bagaimana tidak, dengan bentuknya yang sangat menakjubkan, kita harus dibawa pada suatu kenyataan bahwa bangunan ini dirancang dan dibuat pada masa beratus-ratus tahun yang lalu. Dengan pemikiran logis yang kita miliki, tentulah terasa mustahil hal itu akan terjadi. Namun demikian, Machu Picchu sekali lagi adalah bukti.

Hingga sekarang, sudah hampir sekitar 2.500 wistawan berkunjung ke Machu Picchu setiap harinya. Membanjirnya para wisatawan ini tentunya membuat Pemerintahan Peru sempat merasa resah, “Peru bisa memajukan sektor pariwisata dengan Machu Picchu, tapi bagaimana cara mereka bisa merawat serta melestarikan bangunan paling bersejarah di dunia itu”. Suatu kekhawatiran yang wajar mengingat posisi Machu Picchu yang begitu penting sebagai kawasan yang begitu berharga bagi sejarah dunia. 

sumber : wikipedia
              http://www.leisure.dnaberita.com/

Kamis, 21 Oktober 2010

Nazca Lines

Nazca Lines (garis Nazca) adalah salah satu peninggalan geolyps kuno yang terletak di Gurun Nazca, Peru. Tampat tersebut merupakan tempat yang gersang dan telah dimasukkan ke dalam salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Dataran tersebut membentang sejauh 80 km antara kota Nazca dengan palpa di Pampas de Jumana. Meskipun beberapa geolyps dibuat berdasarkan motif terstentu, para ahli percaya bahwa Nazca Lines dibuat oleh kebudayaan Nazca antara 200 SM dan 700 M. Ratusan motif seperti laba-laba, monyet, ikan, kadal ditemukan.
Nazca Lines dibuat di atas permukaan tanah dengan cara menyingkirkan sebagian batu atau kerikil yang berwarna sedikit coklat atau kemerah-merahan sehingga memunculkan warna putih di lapisan tanah di bawahnya. Yang terbesar memiliki panjang lebih dari 200 m (660) kaki. Karena terletak di dataran yang gersang dan terisolasi, maka garis itu pun tidak berubah oleh hujan dan manusia sehingga masih nampak jelas.

Diantara 9 simbol Nazca Lines, ada 7 yang terbesar yaitu:
- The Spider, panjang 46m,
- The Monkey, panjang 55m,
- The Guanay (guano bird), panjang 280m,
- The Lizzard panjang 180m,
- The Hummingbird, panjang 50m,
- The Killer Whale, panjang 65m,
- The Pelican - yang terbesar nih - panjang 285m .


Berbentuk burung
Berbentuk anjing
Berbentuk monyet
Bentuk laba-laba
Guano Bird Nazca Lines

 
Para ahli berbeda pendapat untuk apa Nazca Lines dibuat. Ada yang menghubungkannya dengan agama dan kepercayaan, aliran air, hingga hubungannya dengan makhluk luar angkasa (alien). Para ahli mengemukakan teori tentang dengan apa mereka (kamun Nazca) membuat garis tersebut. Beberapa studi telah dilakuakn dan mereka menyimpulkan bahwa mereka membuat Nazca Lines dengan menggunakan kayu. Hal itu ditunjukkan dengan adanya beberapa kayu tua berumur ratusan atau bahkan ribuan tahun yang ditemukan diujung garis.
Untuk membuat garis berpola seperti itu bukanlah pekerjaan mudah, terlebih lagi jika dilakukan ribuan tahun yang lalu dimana teknologi canggih belum tersedia. Daerah yang dicakup sangatlah luas yaitu mencapai 500 km persegi, belum lagi iklim yang kering menambah kesulitan pembuatannya.
Garis panjang ini dianggap sebagai landasan pesawat alien oleh beberapa peneliti
Para arkeolog dan antropolog telah mempelajari kebudayaan Nazca kuni dan mencoba untuk menentukukan apa sebenarnya tujuan dari dibuatnya garis-garis itu. Adalah salah satu teori yang mengatakan bahwa mereka ingin agar garis tersebut dapat dilihat dilangit, hal itu dimaksudkan sebagai alat semacam observatorium untuk menunjukkan letak bintang dan benda langit lainnya berada. Banyak adat prasejarah di Amerika yang menggabungkan antara astronomi dan kepercayaan seperti halnya kebudayaan Mississippian. Contoh lain adalah Stonehenge di Inggris. Dan pada Garis Nazca banyak hal yang memperkuat bahwa garis-garis tersebut dibuat untuk kepentingan ilmu astronomi.
Pada tahun 1985, arkeolog Johan Reinhard menerbitkan arkeologi, etnografi, dan data historis yang menunjukkan bahwa masyarakat Nazca menyembah gunung dan sumber air lainnya yang mendominasi dalam agama Nazca dan ekonomi mereka. Ia berteori bahwa garis-garis dan angka adalah bagian dari praktek keagamaan yang melibatkan penyembahan dewa-dewa yang terkait dengan ketersediaan air, yang secara langsung berhubungan dengan keberhasilan dan produktivitas tanaman. Dia menafsirkan baris sebagai jalur menuju ke tempat-tempat suci di mana para dewa bisa disembah. Angka adalah simbol yang mewakili hewan dan benda-benda yang dimaksudkan untuk memohon bantuan para dewa ‘dalam penyediaan air. Namun, makna yang tepat dari banyak individu geoglyphs tetap belum terpecahkan pada 2010.
Penulis asal Swiss, Erich Von Daniken menunjukkan garis-garis Nazca dan konstruksi kompleks lainnya merupakan sebuah pengetahuan teknologi lebih tinggi dan dia percaya bahwa saat itu sudah ada alat untuk terbang. Von Daniken mengatakan bahwa garis-garis Nazca di Peru adalah landasan dari sebuah lapangan udara yang melayani makhluk kuno dari kebudayaan lain. Tapi sayang ia tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup untuk itu dan hal itu masih terus mengundang banyak perdebatan sampai sekarang.
Sumber: wikipedia